AS dan Jepang Perluas Sanksi Ekonomi terhadap Rusia

BERITA-INDO.ID, Sabtu 11 Januari 2025 – Amerika Serikat dan Jepang resmi mengumumkan perluasan sanksi ekonomi terhadap Rusia dalam upaya menekan negara tersebut terkait konflik yang terus berlangsung di Ukraina. Langkah ini dianggap sebagai strategi bersama untuk melemahkan kemampuan militer dan ekonomi Rusia.

Pemerintah Jepang menyatakan akan membatasi ekspor mikroelektronika ke Rusia, teknologi yang digunakan dalam pembuatan rudal dan drone. Menteri Luar Negeri Jepang menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk dukungan terhadap stabilitas kawasan dan upaya menghentikan eskalasi konflik.

Bacaan Lainnya

Pemerintah Jepang telah membekukan aset 33 organisasi dan 12 individu, termasuk seorang warga negara Korea Utara, yang terlibat dalam kerja sama militer dengan Rusia. Selain itu, Jepang telah menerapkan larangan ekspor terhadap 29 organisasi Rusia, menargetkan barang-barang yang dapat digunakan dalam produksi militer.

Sementara itu, Amerika Serikat fokus memperluas sanksi di sektor energi Rusia, dengan memutus akses negara itu ke rantai pasokan global minyak mentah. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi pendapatan utama Rusia yang digunakan untuk membiayai operasi militernya.

Departemen Keuangan AS telah memberlakukan sanksi yang menargetkan lebih dari 200 entitas dan individu yang terlibat dalam sektor energi Rusia, termasuk produsen minyak besar seperti Gazprom Neft dan Surgutneftegas. Selain itu, 180 kapal pengangkut minyak Rusia telah ditetapkan sebagai “properti yang diblokir” untuk mengurangi pendapatan Rusia dari produksi energi

“Koalisi internasional terus bersatu untuk memastikan Rusia merasakan konsekuensi atas tindakannya,” ujar karine Jean-Pierre selaku juru bicara gedung putih dalam konferensi pers.

Pemerintah Ukraina menyambut baik keputusan ini. Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa tekanan ekonomi dari negara-negara sekutu akan sangat membantu melemahkan kemampuan militer Rusia di medan perang.

Di sisi lain, pihak Rusia mengecam kebijakan ini sebagai langkah provokatif yang akan memperburuk ketegangan global. Kremlin mengancam akan mengambil langkah balasan terhadap negara-negara yang terlibat dalam penerapan sanksi tersebut.

Peningkatan sanksi ini diprediksi akan memengaruhi perekonomian Rusia dalam jangka panjang, terutama di sektor teknologi tinggi dan energi. Namun, dampak geopolitik yang lebih luas masih terus dipantau oleh para analis internasional.(Arif)

 

Pos terkait