Awas! Ini Modus Licik Penipuan dengan Hipnotis, Jangan Sampai Jadi Korban!

BERITA-INDO.ID – Kasus penipuan dengan metode hipnotis terus menjadi ancaman di tengah masyarakat. Para pelaku memanfaatkan kelengahan korban untuk meraup keuntungan dengan cara yang licik dan sulit diantisipasi. Berikut beberapa modus populer yang digunakan, agar Anda lebih waspada!

Modus 1: menyapa dengan ramah

Pelaku mendekati korban dengan sapaan ramah, kemudian berbicara cepat dan terstruktur hingga korban merasa bingung. Dalam kebingungan ini, korban kerap menurut pada perintah seperti menyerahkan dompet atau perhiasan tanpa sadar.

Modus 2: Sentuhan Mistik di Bahu

Tak sedikit pelaku yang mengandalkan sentuhan ringan, seperti di bahu atau lengan. Sentuhan ini bukan sekadar basa-basi, tapi trik psikologis untuk melemahkan konsentrasi korban. Dalam sekejap, korban bisa kehilangan kendali atas pikirannya.

Modus 3: “Benda Bertuah” yang Membuat Takut

Modus ini sering kali melibatkan benda tertentu seperti batu, cincin, atau kain yang diklaim memiliki kekuatan gaib. Pelaku memanfaatkan rasa takut atau penasaran korban untuk menanamkan sugesti yang menguntungkan mereka.

Modus 4: Permintaan Tolong yang Menjebak

Pelaku berpura-pura membutuhkan bantuan, seperti meminjam uang atau meminta petunjuk arah. Saat korban menunjukkan kebaikan hati, mereka justru dimanipulasi hingga menyerahkan barang berharga tanpa sadar.

Bagaimana Cara Melawan Hipnotis?

1. Tetap Tenang dan Hindari Panik

Hipnotis efektif saat korban merasa cemas atau gugup. Usahakan tetap tenang jika seseorang mendekati Anda dengan niat mencurigakan.

2. Jangan Terlalu Lama Menatap Mata

Hindari tatapan mata terlalu lama dengan orang asing yang mencoba mengajak bicara. Ini bisa menjadi pintu masuk sugesti.

3. Jaga Jarak

Jika seseorang mencoba mendekati Anda tanpa alasan jelas, segera cari jarak aman dan abaikan percakapan mereka.

4. Waspadai Sentuhan

Jangan biarkan orang asing menyentuh Anda, terutama di area bahu atau tangan.

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama di tempat keramaian seperti pasar, terminal, atau halte. Jika merasa menjadi korban, segera laporkan ke pihak berwenang agar pelaku segera ditindak.

Jangan Jadi Korban Berikutnya! Kasus ini bukan sekadar cerita, tapi ancaman nyata. Tetap waspada dan edukasikan orang-orang di sekitar Anda agar tidak mudah terpedaya.(Arif)

 

 

Pos terkait