BERITA-INDO.ID — Asia semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat utama adopsi kripto global.
Menurut laporan terbaru, 60 persen dari total pengguna kripto di dunia berasal dari kawasan ini, menjadikannya wilayah dengan pengaruh terbesar dalam perkembangan industri aset digital.
Beberapa Faktor yang menjadi pendorong dominasi asia, dianyaranga populasi Besar.Dengan populasi yang mencapai lebih dari 4,7 miliar jiwa, Asia memiliki basis pengguna potensial terbesar untuk teknologi kripto. Negara-negara seperti China, India, dan Indonesia memainkan peran signifikan dalam pertumbuhan ini.
Selain itu, adopsi teknologi yang Pesat menjadikan kawasan ini dikenal sebagai pusat inovasi teknologi, dengan banyak masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan teknologi digital, termasuk dompet elektronik dan aplikasi keuangan berbasis blockchain.
Selain itu peningkatan regulasi yang mendukung beberapa negara di Asia, seperti Singapura dan Jepang, telah mengimplementasikan regulasi yang ramah terhadap aset kripto, sehingga menarik perhatian investor dan perusahaan blockchain global.
Asia yang merupakan salah satu kawasan terbesar untuk remitansi. Penggunaan kripto sebagai alat transfer lintas negara yang lebih murah dan cepat menjadi alasan penting meningkatnya pengguna.
China misalnya, meski ada pembatasan terkait aset kripto, China tetap menjadi pusat utama pengembangan teknologi blockchain.
Begitupun dengan India dengan pertumbuhan pengguna internet yang tinggi, India menunjukkan peningkatan signifikan dalam adopsi kripto.
Begitupun Indonesia, Pasar kripto terus berkembang dengan dukungan regulasi dan platform perdagangan yang semakin banyak.
Serta Korea Selatan dan Jepang, dua negara ini menjadi pionir dalam teknologi blockchain, dengan pasar kripto yang sangat aktif dan regulasi yang matang.(**)