BERITA-INDO.ID– Serangan rudal Rusia Rabu, 8 Januari 2025, menghantam kota Zaporizhzhia, Ukraina, menewaskan setidaknya 13 orang dan melukai 29 lainnya. Serangan ini merusak beberapa bangunan apartemen, fasilitas industri, serta infrastruktur umum.
Ledakan hebat tersebut juga merusak kendaraan umum seperti tram dan bus yang tengah beroperasi, menambah jumlah korban luka. Tim penyelamat terus bekerja di lokasi kejadian untuk mencari korban yang terjebak di bawah reruntuhan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan biadab yang disengaja untuk menargetkan warga sipil.
Ia mendesak negara-negara Barat untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia, baik melalui sanksi tambahan maupun dukungan militer kepada Ukraina.
Di sisi lain, Gubernur Regional Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, Kamis, 9 Januari 2025, menetapkan sebagai hari berkabung untuk menghormati para korban.
“Ini adalah tragedi yang menyayat hati bagi seluruh wilayah Zaporizhzhia,” ujarnya.
Zaporizhzhia, yang sebagian diklaim telah dianeksasi oleh Rusia, tetap menjadi medan pertempuran sengit dalam konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun. Wilayah ini sering menjadi sasaran serangan udara, yang menyebabkan ribuan korban jiwa dan kerusakan masif pada infrastruktur.
Hingga saat ini, upaya diplomasi untuk mengakhiri konflik belum menunjukkan hasil yang signifikan. Sementara itu, penderitaan warga sipil terus berlanjut di tengah konflik yang belum ada ujungnya.(Arif)